Senin, 30 Mei 2022

DIKLAT DIGITAL MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT

 

 DIKLAT DIGITAL MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT 🔰

Terimakasih kepada para peserta yang antusias dalam mengikuti diklat dari awal hingga akhir. Semoga yang mengikuti dengan sungguh akan mendapatkan manfaat dan berkah ilmu nya aamiin 🙏

📄 Rekap Sertifikat Peserta Diklat :
https://bit.ly/RekapSertifPowerpoint

⚠️ Jika nama anda tidak di temukan atau terdapat kesalahan pada penulisan sertifikat, silakan mengisi formulir berikut :
https://forms.gle/1hrPC55AbQXS3e1c7
(Formulir di atas akan ditutup pada 29 Mei 2022, pukul 12.00 WIB)

📲 Link Fasilitas dan Bonus Lainnya untuk Peserta FREE :
https://drive.google.com/drive/folders/11wmRbmAqEur6rRQZ_bTnXWYfzwXqsPUY?usp=sharing

 

Selasa, 24 Mei 2022

SYAIR YANG MEMBUAT IMAM AHMAD MENANGIS

 



( MUHASABAH – RENUNGAN KEHIDUPAN )

إذا ما قال لي ربي اما استحييت تعصيني

Jika Rabb-ku berkata kepadaku, “Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?”

وتخفي الذنب عن خلقي وبالعصيان تأتيني

Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku

فكيف أجيبُ يا ويحي ومن ذا سوف يحميني؟

Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku?

أُسلي النفس بالآمالِ من حينٍ الى حيني

Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan dari waktu ke waktu

وأنسى ما وراءَ الموت ماذا بعد تكفيني

Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani

كأني قد ضمنتُ العيش ليس الموت يأتيني

Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku

وجائت سكرة الموتُ الشديدة من سيحميني

Dan ketika sakaratul maut yang sangat berat datang menghampiriku, siapakah yang mampu melindungiku?

نظرتُ الى الوُجوهِ أليـس منهُم من سيفدينـــي

Aku melihat wajah-wajah manusia, tidakkah ada di antara mereka yang akan menebusku?

سأسأل ما الذي قدمت في دنياي ينجيني

Aku akan ditanya tentang apa yang telah aku persiapkan untuk dapat menyelamatkanku (di hari pembalasan)

فكيف إجابتي من بعد ما فرطت في ديني

Maka bagaimanakah aku dapat menjawabnya setelah aku melupakan agamaku

ويا ويحي ألــــم أسمع كلام الله يدعوني

Aduhai sungguh celakalah aku, tidakkah aku mendengar firman Allah yang menyeruku?

ألــــم أسمع لما قد جاء في قاف ويسِ

Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?

ألـــم أسمع بيوم الحشر يوم الجمع و الديني

Tidakkah aku mendengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkannya (manusia), dan hari pembalasan?

ألـــم أسمع مُنادي الموت يدعوني يناديني

Tidakkah aku mendengar panggilan kematian yang selalu menyeruku, memanggilku?

فيا ربــــاه عبدٌ تــائبٌ من ذا سيأويني

Maka wahai Rabb-ku, akulah hambamu yang ingin bertaubat, siapakah yang dapat melindungiku?

سوى رب غفور واسعٍ للحقِ يهديني

Melainkan Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Luas Karunianya, Dialah yang memberikan hidayah kepadaku

أتيتُ إليكَ فارحمني وثقــّـل في موازيني

Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diriku dan beratkanlah timbangan (kebaikanku)

وخفِّف في جزائي أنتَ أرجـى من يجازيني

Ringankanlah hukumanku, sesungguhnya hanya Engkaulah yang kuharapkan pahalanya untukku

"Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya’ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis."

(Kitab Manaqib Al-Imam Ahmad hal. 205)

Semoga Bermanfaat untuk kita semua, sebagai renungan kehidupan ini.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan hidayah dan taufiqNya untuk kita semua….

KISAH NYATA SEORANG DOKTER SETELAH IKTIKAF DI MESJID 3 HARI

  COPAS

📜  KISAH NYATA SEORANG DOKTER SETELAH IKTIKAF DI MESJID 3 HARI

KISAH NYATA yg inspiratif di Bandung .

Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga  hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus menjadi pribadi yang berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.

Cara makan dan cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Rupanya, pengalaman itikaf dan belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.

Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia selalu teringat-ingat dengan kalimat yang dibicarakan amir jamaah.

“Obat tidak dapat menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah.

Obat bisa menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.

Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.

Allah bisa menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.

Yang menyembuhkan bukanlah obat, yang menyembuhkan adalah Allah.”

Dia-pun merenung, bukan hanya obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.

Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia selalu bertanya.

“Bapak sebelum ke sini sudah izin dulu kepada Allah?” atau “Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah?” atau “Sudah lapor dulu kepada Allah?"

Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, dan shalat dua rakaat di tempat yang telah disediakan

Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yang sama. “Obat tidak bisa menyembuhkan, yang menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sebagai ikhtiar dan sunnatullah, agar Allah mau menyembuhkan”.

Ajaib! banyak pasien yang sembuh.

Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi “Yakin” yang diberikan beliau, menjadi sehat.

Pernah ada pasien yang mengeluh sakit, beliau minta agar orang tsb. untuk shalat dua rakaat (minta ampun dan minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat dan tidak jadi berobat.

Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, bisa jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yang gersang karena jauh dari Allah.

Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan senang dan gembira. Karena tidak hanya fisiknya yang diobati, namun batinnya pun terobati.

Hati yang sehat, membuat fisik yang kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a dan tawakal pada Allah.

Pernah ada pasien yang jantungnya bermasalah dan harus dioperasi.

Selain “Yakin”, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau bisa shalat dua rakaat, berdoa, berdzikir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, dan tubuh miring ke kanan.

Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah telah memberi kesembuhan atasnya.

Ada juga pasien yang ginjalnya bermasalah. Beliau minta agar pasien tersebut mengamalkan sunnah makan dan sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut menjadi 3 (udara, makanan, dan air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yang tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, dan membasuhnya dengan bersih.

Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.

Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik dan berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yang sama dengan redaksi yang berbeda, bahwa “Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yang memberi rezeki adalah Allah. Allah juga bisa mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien”.

Enam bulan berikutnya seorang pasien yang pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, dan berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.

Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi ingin:  sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau ingin bertanya langsung dengannya.

“Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, kamu bersedia?”

Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
“Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak,” ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yang paling khusyu'.

Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yang di bagikan membawa banyak manfaat,..... kisah nyata...........

Dr. Agus Thosin, SpJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) praktek di RSAI Bandung
                   ┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈

📡 Raih amal shalih  dengan menyebarkan kiriman ini ke 3 group, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.

SEJARAH RUPIAH

      SEJARAH RUPIAH Uang Rupiah telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Sebelum Rupiah hadir, Pemerintah Indonesia...