Kamis, 22 Februari 2024

Memaksimalkan Malam Nisfu Sya'ban dengan Bertaubat kepada Allah

 

 

 

 

Memaksimalkan Malam Nisfu Sya'ban dengan Bertaubat kepada Allah

اَلْحَمْدُ لله الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengan malam Nisfu Sya'ban, yakni bertepatan pada hari Sabtu malam Ahad, atau 24 Februari 2024. Malam tersebut merupakan malam yang mulia karena penuh dengan keberkahan bagi umat Islam. Maka, pada malam tersebut kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh, salah satunya untuk berintrospeksi diri dan bertaubat kepada Allah swt. Sehingga taubat tersebut bisa menjadikan pembersih jiwa kita dan menjadi penghormatan juga untuk bulan Sya'ban dan Ramadhan ke depan. Karena sesungguhnya Allah swt menyukai orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri. Hal ini sebagaimana tercantum di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi:

 إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ 

 Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan diri

Malam hari, terutama malam Nisfu Sya'ban merupakan salah satu waktu yang utama untuk berdoa, bertaubat dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Banyak riwayat yang menganjurkan kepada kita untuk selalu berdoa dan bertaubat kepada Allah swt, sebagaimana yang tercantum pada salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berbunyi:

عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا 

Dari sahabat Abu Musa dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, "Sungguh, Allah swt membuka tangan-Nya pada malam hari agar pendosa di siang hari dapat bertaubat dan menggelar tangan-Nya pada siang hari agar pendosa di malam hari dapat bertaubat sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya (HR Muslim).

Dari redaksi di atas sudah sangat jelas bahwa Allah swt membukakan pintu taubat sepanjang hari atau 24 jam. Sehingga tidak ada kata terlambat untuk selalu bertaubat, memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena sesungguhnya Allah swt sudah memberikan banyak kemudahan kepada kita untuk selalu bertaubat dan meminta ampun kepada-Nya. 

Allah swt menunggu kita untuk selalu bertaubat, kembali kepada jalan kebenaran, dengan mengingat segala dosa yang pernah dilakukan sepanjang hari.  Dan Allah swt tidak mempedulikan seberapa banyak dan besar dosa para hamba-Nya kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun, Maha Kasih Sayang dan selalu menerima taubat hamba-hamba-Nya. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah:

 عَن أَبِي هُرَيْرَةَ عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ وصحيح سنن ابن ماجة 

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, "Andai kalian keliru hingga mencapai langit, lalu kalian bertaubat, niscaya ia akan menerima taubat kalian (HR Ibnu Majah).

Bertaubat kepada Allah swt merupakan tindakan yang paling terpuji meski di umur yang sangat tua. Dan justru Rasul menganjurkan kepada orang yang sudah tua untuk bertaubat, serta Rasul juga mengapresiasi atas tindakan taubatnya orang tua. Hal ini sebagaimana telah tercantum dalam hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam At-Thabarani: 

 عن أبي ذر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  مَنْ أَحْسَنَ فِيْمَا بَقِيَ غُفِرَ لَهُ مَا مَضَى وَمَنْ أَسَاءَ فِيْمَا بَقِيَ أُخِذَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ )الطبراني(

Dari sahabat Abu Dzar ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda "Siapa saja yang berbuat baik pada sisa usianya, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu. Tetapi siapa yang berdosa pada sisa umurnya, niscaya disiksa perbuatan dosanya yang telah lalu dan dosa pada sisa usianya" 

Dari redaksi di atas maka ketika kita sudah berusia tua dan bertaubat maka Allah memberikan hadiah berupa diampuni dosa kita yang telah lampau, akan tetapi jika sebaliknya, maka Allah akan menyiksa dosa masa lampau. 

Demikian khutbah kali ini, mudah-mudahan Allah swt selalu ridha terhadap kita, karena jika Allah sudah ridha maka Ia akan selalu menyayangi kita, selalu mengingatkan, selalu memberikan kita hidayah, dan selalu mengampuni kita.

 بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم  

 


 

 اَلْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرْ

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH RUPIAH

      SEJARAH RUPIAH Uang Rupiah telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Sebelum Rupiah hadir, Pemerintah Indonesia...