Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa Syawal
الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ
ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلىَ
الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ .فَيَآأَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ. فَقَالَ
اللهُ تَعَالَى: يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Bulan Ramadhan telah berlalu,
namun kenangan indahnya masih terpatri dalam hati kita. Kini, kita memasuki
bulan Syawal, bulan yang penuh dengan kegembiraan dan keutamaan. Salah satu
keutamaan bulan Syawal adalah dianjurkannya untuk melaksanakan puasa sunnah
Syawal selama enam hari.
Dalam hadits riwayat Imam Muslim
menyebutkan anjuran Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa sunnah selama enam
hari di bulan Syawal, setelah kita selesai menjalankan ibadah puasa wajib di
bulan Ramadhan. Keutamaan puasa Syawal ini begitu luar biasa. Puasa enam hari
di bulan Syawal akan dibalas dengan pahala yang setara dengan pahala puasa
selama setahun penuh. Rasulullah SAW bersabda;
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ
كَصِيَامِ الدَّهْر (رواه مسلم)
Artinya:
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam
hari di bulan Syawal, maka (pahala puasanya) seperti berpuasa selama setahun.”
Janji pahala yang besar ini
tentunya memiliki makna yang dalam. Puasa Syawal bisa menjadi bentuk
kesempurnaan ibadah puasa Ramadhan. Selama sebulan penuh di Ramadhan, mungkin
kita pernah lalai atau tidak bisa menjalankan puasa dengan sempurna. Puasa Syawal
memberikan kesempatan untuk memperbaiki kekurangan tersebut dan menambah pahala
puasa kita. Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mughni, Jilid IV, halaman 438,
memuat hadis lain, dengan periwayat Imam Abu Daud, Tirmidzi, dan Imam Ahmad.
Bersumber dari sahabat Tsauban, Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ، شَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ، وَصَامَ سِتَّةَ أيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ،
وَذَلِكَ تَمَامُ سَنَةٍ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan
selama sebulan, pahalanya seperti sepuluh bulan, dan siapa yang berpuasa enam
hari setelah Idul Fitri (Syawal), maka ia telah menyempurnakan puasanya selama
setahun," [HR. Ibnu Majah].
Selanjutnya, dalam riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW
bersabda:
مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ وَأتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ خَرَجَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمِ
وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Artinya: “Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan dan mengikutinya dengan enam hari Syawal, maka dia keluar
dari dosa-dosanya seperti hari dia dilahirkan oleh ibunya."
Dengan demikian, marilah kita
manfaatkan kesempatan emas ini untuk meraih pahala yang besar dan mensucikan
diri dari dosa-dosa dengan menjalankan puasa Syawal selama enam hari setelah
Idul Fitri. Semoga kita menjadi orang yang takwa, yang konsisten beramal
kebajikan pasca Ramadhan.
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ
الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ
هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar