Kamis, 30 Mei 2024

Pentingnya Sifat Malu

 

 

الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ

Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh kita adalah rasa malu. Sifat malu yang kita miliki akan mendatangkan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala. Tentunya, malu di sini bukanlah malu akan berbuat kebaikan. Bukanlah malu bertanya ketika sesat di jalan. Bukanlah malu untuk bersedekah kepada fakir miskin. Juga bukan malunya seorang murid yang enggan bertanya di kelas meski ia tidak paham apa yang diajarkan gurunya. Akan tetapi malu di sini adalah malu untuk berbuat yang tidak baik. Malu untuk berbuat maksiat. Malu melakukan hal-hal yang tidak layak untuk dilakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

 عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ عقبه بن عمرو الانصاري الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ الْأُولَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ، فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ. رَوَاهُ الْبُخَارِي

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Masud Uqbah bin ‘Amr Al Anshari bahwa Nabi bersabda: “Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah diketahui oleh manusia dari pesan kenabian yang terdahulu: jika kamu tak punya malu, maka berbuatlah sesukamu.” (HR. Al Bukhari)

Dalam hadits tersebut terlihat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk memiliki rasa malu. Beliau memberi sindiran kepada orang-orang yang sudah tidak memiliki rasa malu dalam berbuat keburukan dengan kata “Berbuatlah sesukamu!”. Para jamaah, meskipun kata tersebut seolah-olah memberikan kebebasan, namun sungguh perlu diketahui bahwa kata-kata tersebut merupakan bentuk ketidak pedulian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang-orang yang tidak punya rasa malu. Siksaan apa yang paling berat daripada tidak dipedulikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?

Malu juga merupakan tanda dari keimanan seorang muslim. Apabila sifat malu sudah tidak ada dalam diri seorang muslim, maka imannya perlu dipertanyakan oleh dirinya sendiri. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim:

 اَلْـحَيَاءُ وَاْلإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِـيْعًا، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ

Artinya,“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya.”

Lantas, mengapa iman dan rasa malu menjadi satu kesatuan yang saling terikat satu sama lain? Hal itu karena malu menjadi perisai seorang muslim yang tumbuh karena adanya rasa diawasi oleh Allah subahanu wa ta’ala di setiap waktunya. Sehingga segala tindakannya tidak serampangan. Ia akan malu apabila bermaksiat kepada Allah. Ia akan malu apabila menyakiti hamba Allah. Nabi Saw bersabda:

الاِسْتِحْيَاءَ مِنَ اللهِ حَقَّ الْحَيَاءِ أَنْ تَحْفَظَ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى، وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى، وَلِتَذْكُرَ الْمَوْتَ وَالْبِلَى، وَمَنْ أَرَادَ الْآَخِرَةَ تَرَكَ زِيْنَةَ الدُّنْيَا، فَمَنْ فَعَلَ ذلكَ اِسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ الْحَيَاءِ

Artinya,“ sesungguhnya malu kepada Allah adalah kalian menjaga akal dan pikiran, memelihara perut (dari hal yang diharamkan), serta senantiasa mengingat kematian. Orang yang mengharapkan akhirat akan meninggalkan gemerlapnya dunia, dan orang yang telah melampaui itu telah sungguh malu kepada Allah.”

Semoga kita dijadikan pribadi yang memiliki rasa malu, khususnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena dengan menjaga rasa malu kita, kita senantiasa menjaga ketakwaan kita kepada Allah, juga tentunya menjaga keimanan kita kepada-Nya.

 بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


 

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ



 

Senin, 27 Mei 2024

PPDB 2024/2025 telah dibuka!!!

PPDB merupakan sebuah rangkaian kegiatan sistematik yang dirancang untuk mengatur penyelenggaraan PPDB mulai dari persiapan (pra pendaftaran), pengumuman pendaftaran, pendaftaran dan penyerahan dokumen persyaratan, seleksi hingga batas kuota daya tampung, pengumuman hasil seleksi secara terbuka, hingga daftar ulang. Penyelenggaraan PPDB dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel, dilaksanakan pada setiap tahun.


Selasa, 14 Mei 2024

Enam Pelatihan Di Pintar Kemenag Periode Daftar : 15 - 17 Mei 2024, Pelaksanaan : 18 -22 Mei 2024

 

 

 ENAM Pelatihan Di Pintar Kemenag Periode Daftar 15 - 17 Mei 2024
Pelaksanaan : 18 - 22 Mei 2024*

1. Pelatihan Microlearning : Membuat Projek P5PPRA - Angkatan II
2. Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka - Angkatan IX
3. Pelatihan Multimedia Berbasis Web - Angkatan II
4. Pelatihan Deteksi Dini: Tahapan Konflik dan Sistem Deteksi dini Konflik - Angkatan II
5. Pelatihan Numerasi : Ide Praktis Pembelajaran dan Permainan Numerik - Angkatan III
6. Pelatihan Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif di Pesantren - Angkatan II

Jangan lupa daftar ya....!!!!

Enam Pelatihan Di Pintar Kemenag Periode Daftar : 15 - 17 Mei 2024, Pelaksanaan : 18 -22 Mei 2024
https://www.hanapibani.com/2024/05/pelatihan-pintar-kemenag-mei-2024-periode-2.html

SEJARAH RUPIAH

      SEJARAH RUPIAH Uang Rupiah telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Sebelum Rupiah hadir, Pemerintah Indonesia...