Rabu, 25 Oktober 2023

Bulan Oktober, Bulan Bahasa dan Sastra

 

Bulan Oktober, Bulan Bahasa dan Sastra

 

Pada bulan Oktober setiap tahunnya selalu ada peringatan Bulan Bahasa dan Sastra. Apa itu Bulan Bahasa? Bulan Bahasa adalah wujud kecintaan sekaligus rasa hormat kepada bahasa nasional. Peringatan ini merujuk pada peristiwa besar yang terjadi di bulan Oktober 1928, yaitu Sumpah Pemuda, dimana salah satunya adalah pengakuan terhadap bahasa persatuan.

Alasan itulah juga yang membuat peringatan ini diperingati pada setiap bulan Oktober, bukan bulan lainnya. Meskipun sudah diperingati sejak lama, namun memang masyarakat Indonesia pada umumnya masih belum mengetahuinya. Peringatan ini biasanya hanya terbatas pada kalangan akademisi, pemerhati dan penggiat.

Bulan Oktober Sebagai Bulan Bahasa dan Sastra

Sejarah telah mencatat bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 yang lalu pemuda Indonesia menyelenggarakan kongres yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Melalui kongres yang dihadiri oleh perwakilan dari berbagai daerah di nusantara, para pemuda kala itu mengakui tentang bertumpah darah, berbanga dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Sejak saat itulah, Bahasa Indonesia diakui dan digunakan sebagai simbol nasional sekaligus pemersatu bagi seluruh rakyat di republik tercinta ini. 

Tujuan Bulan Bahasa dan Sastra

Mengapa perlu diadakan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra setiap tahun? Tujuan dari Bulan peringatan ini adalah untuk melestarikannya supaya tidak tergeser oleh pengaruh asing. Selain itu, peringatan ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia di daerah manapun, bahwa kita memiliki bahasa persatuan yang harus selalu dijaga.

Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku sehingga harus disatukan dengan satu bahasa. Menurut BPPB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat setidaknya 719 bahasa daerah atau regional language dimana sekitar 707 diantaranya masih dipergunakan dengan aktif. Sedangkan Unesco merilis di Indonesia ada 143 regional language.

Adanya keberagaman tersebut memang menjadi kekayaan budaya yang agung, tetapi juga bisa menjadi sumber perpecahan, kala masing-masing menonjolkan kedaerahannya dan tidak terdapat media pemersatu. Selain itu, peringatan setiap bulan Oktober semakin digaungkan seiring dengan semakin banyaknya penggunaan foreign language dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya, anak-anak zaman sekarang lebih sering dan bangga kalau bisa bicara menggunakan English language. Jika tidak ada momentum peringatan bahasa nasional, bisa saja suatu saat bahasa Indonesia tergeser oleh bahasa asing.

Sejarah Peringatan

Peringatan ini memang tidak bisa dilepaskan dari peristiwa Sumpah Pemuda 1928. Yang mana sudah dilakukan sejak tahun 1980 yang lalu. Kemudian 9 tahun setelah itu atau pada tahun 1989 nama Bulan Bahasa sedikit diubah menjadi Bulan Bahasa dan Sastra.

Setiap tahun peringatan ini memiliki tema yang berbeda-beda dan diisi dengan berbagai kegiatan. Tentu saja kegiatan tersebut tidak jauh-jauh dari berbagai kegiatan, seperti pembacaan puisi, mendongeng, lomba menulis cerpen, lomba pidato dan sebagainya. Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan tersebut, masyarakat semakin mengenal dan memahami Indonesian language.

Peringatan ini juga diharapkan dapat menghilangkan sekat-sekat perbedaan yang terdapat di dalam masyarakat. Meskipun berasal dari suku dan daerah yang berbeda namun seluruh rakyat Indonesia adalah satu dan disatukan oleh bahasa nasional sebagai alat komunikasi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH RUPIAH

      SEJARAH RUPIAH Uang Rupiah telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Sebelum Rupiah hadir, Pemerintah Indonesia...